Thursday, March 27, 2014

28 oktober 2013…  I’m Still Love You..
Setahun berlalu, dan cinta itu masih sama seperti saat pertama  kali aku mengenalmu, dan hubungan ini masih tetap mterjalin sama seperti halnya 28 oktober lalu.
Hmm..singkat bukan?
Aku tak perlu tahun untuk menjalin hubungan agar cinta ini tetap aku pertahankan. Toh walau aku tak menjalin hubungan denganmu aku tetap mencintaimu. Bodoh yah aku!
                Dan hingga tahun inipun aku masih NAM yang bodoh, bodoh dengan segala hal yang tidak pasti. Dengan segala hal yang selalu membuatku bergelut dengan bualan analogiku sendiri. Analogi yang jelas-jelas tidak terjadi, dengan berbagai macam ilusi yang dibuat oleh jiwaku sendiri. Dan yang terjadi malah menyakitkan, dan sesakit apapun aku, tetap tidak akan merubah cinta di hatiku ini.
                Menunggu? Hal bodoh yang sangat tidak aku suka, tapi apa? Untuk alasan cinta aku tetap saja menyukai menunggu. Menunggu segala pesan darimu walau pesan itu menyakitkan, menunggu hatimu terbuka untuk hatiku, dan menunggu segala kejujuran darimu, yah menunggu dan aku tidak dapat menuntut semua itu.
                Dan itu terjadi 2 tahun yang lalu, hingga tahun ini penantian itu terbalaskan, bahkan jauh seperti yang aku harapkan, kau menyayangi bahkan mencintai seorang aku! Keberuntungan berpihak padaku, takdir masih memilihku. Namun apakah kau seberuntung aku? Mencintai seseorang seperti aku?
                Well, I always remember you! Mengingat segala masa lalu antara aku dan kamu, masa lalu yang yang selalu membuatku tersenyum tak karuan, masa lalu yang selalu menjamahi kerinduanku dikala aku berada disini dengan  penantian yang harusnya bahagia. Tapi penantian tidak selalu berujung pada kebahagiaan bukan?  Kadangkala selama apaun kita menunggu tidak harus berakhir bahagia, bahkan bisa saja kembali berakhir menyakitkan. Dan inilah aku! Yang sama sekali tidak dapat menyalahkanmu, sama sekali tidak dapat berlama-lama memarahimu, atau bahkan mendiamimu, karena itu merupakan siksaan batin tersendiri buatku.
                Aku tahu kau sangat  bosan dengan segala kata maaf,kata terserah,dan kata tidak tahu dariku yang selalu aku panjatkan bak doa-doa  dalam setiap ibadahku. Yang terlalu berlebihan memberimu perhatian. Tahu tidak mengapa?
                Karena aku bukan sahabat,atau teman-temanmu,dan aku juga tak bisa menjadi seperti mereka yang selalu ada disaat kau membutuhkannya ia datang untukmu, memberimu semangat dan tak pernah membuat senyummu memudar, yang mungkin lebih dapat mengerti dan memahamimu, sedangkan aku? Walau kau membutuhkanku belum tentu aku ada disampingmu,menggenggam tanganmu, menjadi penyemangatmu, dan mendengar segala keluhanmu. Maka dari itu aku berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberi segala perhatianku disaat aku ada walau sangat jauh darimu. Aku ingin pesan-pesanku membuatmu tersenyum bahagia,menjadi pelipur lara dikala kau sakit,dikala kau merindukan sosok diriku,tapi ternyata semua itu sia-sia, atau mungkin caraku yang salah?
                2 tahun menyukai sosok lelaki sepertimu adalah anugrah indah untukku, anugrah yang mewarnai hidup dimasa remajaku. Dan harapan agar cintaku terbalaspun sudah aku dapatkan.
                Aku menulis ini ditemani dengan baju pemberianmu. Hari ini tanggal 28 oktober yang tadinya aku sangat menunggu hari ini tiba , tapi sayang hari ini hanya memberiku luka.
NAM.. tak bisakah kau berhenti mengharapkannya?
Aku diam terpaku menatap layar handphone di genggamanku.
                Kemarin sore, aku sangat membutuhkanmu, ingin bercerita banyak hal seraya menunggu arah jarum jam tepat jam 12 malam, tapi tugas itu lebih penting dariku.
Waktu tak memerlukan mataku untuk menatapnya agar tetap berputar.
Pukul 21.00 aku masih menunggu pesanmu, hingga membuatku terlelap bersama bunga tidurku.
Sampai pukul 22.31, aku terbangun dan kembali menatap layar ponsel itu. Barulah kutemukan pesan darimu. Dan saat itu aku telah mempersiapkan apa yang akan aku katakan. Beberapa menit aku masih menatap layar itu,lagi dan lagi hingga memakan waktu hapir 2 jam untuk terus menatap layar itu, tapi apa? Aku masih tetap kalah oleh Chelsea, belum di lapangan saja aku sudah kalah, apalagi dilapangan?
                Aku mencoba mencari aktivitas agar melupakan hal ini sejenak, tapi tetap saja kau mengganggu konsentrasiku menonton film itu.
                “selamat tanggal 28 kak !” dan kau hanya membalasnya dengan senyuman.
                Sekarang air mataku telah berada di ujung  pelupuk mataku. Hari yang bahagia kan? Yah sangat bahagia.
                Terima kasih untuk kalian yang masih mengingat hari ini, yang masih ingin merasakan apa yang ku rasakan hari ini, kalian datang dengan berbagai ucapan selamat untukku. Tapi itu membuatku kembali sakit mengingat hari ini.
                Maaf aku tak bisa menelponmu mala ini, karena aku tidak mempunyai keberanian untuk mendengarkan kata yang lebih menyakitkan lagi dan merasakan sikap ketidakpedulianmu lagi. Dan entah kapan aku berani mendengar suaramu walau aku sangat merindukan suara itu.
Apa kabar win? Apakah kau masih tetap mencintaiku? Mencintai segala kekuranganku?
                HAPPY 1st YEARS ANNIVERSARY MY DEAR..
Win, aku tak tahu apa yang aku rasakan  hari ini ? Kau tahu mengapa? Begitu banyak perubahan yang aku rasakan  yang membuatku merindukan sosok dirimu dimasa lalu.
Tidak-tidak !! aku tidak bermaksud menuntutmu untuk kembali bergelut dengan masa lalu, aku akan berusaha menerima semua perubahan itu,  aku tak menuntut kau harus menomor satukan aku, karena jelas itu bukan kursi yang cocok untukku, aku jauh dari nomor satu, setidaknya aku bisa menjadi kedua dari terkahir  atau mungkin terakhir bagimu, yang jelas dibawah Chelsea dan PS J
               
Tuhan.. terima kasih kau masih memberikanku cinta yang masih dapat aku rasakan..
          Terima kasih atas air mata yang kau ciptakan untukku yang selalu membuatku menangis
          Dan untukmu.. terima kasih segala waktu yang kau berikan yang membuat aku bahagia mengenalmu hingga detik ini.
Terima kasih telah membuatku sadar akan harapan.
Harapanku hanya satu, mimpiku hanya satu untukmu,“membuatmu tersenyum bahagiak karena aku, karena bersamaku"

No comments:

Post a Comment