28 oktober 2013… I’m Still Love
You..
Setahun berlalu, dan cinta itu masih sama seperti saat
pertama kali aku mengenalmu, dan
hubungan ini masih tetap mterjalin sama seperti halnya 28 oktober lalu.
Hmm..singkat bukan?
Aku tak perlu tahun untuk menjalin hubungan agar cinta ini tetap aku
pertahankan. Toh walau aku tak menjalin hubungan denganmu aku tetap
mencintaimu. Bodoh yah aku!
Dan hingga tahun
inipun aku masih NAM yang bodoh, bodoh dengan segala hal yang tidak pasti.
Dengan segala hal yang selalu membuatku bergelut dengan bualan analogiku
sendiri. Analogi yang jelas-jelas tidak terjadi, dengan berbagai macam ilusi
yang dibuat oleh jiwaku sendiri. Dan yang terjadi malah menyakitkan, dan
sesakit apapun aku, tetap tidak akan merubah cinta di hatiku ini.
Menunggu? Hal bodoh
yang sangat tidak aku suka, tapi apa? Untuk alasan cinta aku tetap saja
menyukai menunggu. Menunggu segala pesan darimu walau pesan itu menyakitkan,
menunggu hatimu terbuka untuk hatiku, dan menunggu segala kejujuran darimu, yah
menunggu dan aku tidak dapat menuntut semua itu.
Dan itu terjadi 2
tahun yang lalu, hingga tahun ini penantian itu terbalaskan, bahkan jauh
seperti yang aku harapkan, kau menyayangi bahkan mencintai seorang aku!
Keberuntungan berpihak padaku, takdir masih memilihku. Namun apakah kau
seberuntung aku? Mencintai seseorang seperti aku?
Well, I always
remember you! Mengingat segala masa lalu antara aku dan kamu, masa lalu yang yang
selalu membuatku tersenyum tak karuan, masa lalu yang selalu menjamahi kerinduanku
dikala aku berada disini dengan
penantian yang harusnya bahagia. Tapi penantian tidak selalu berujung
pada kebahagiaan bukan? Kadangkala
selama apaun kita menunggu tidak harus berakhir bahagia, bahkan bisa saja kembali
berakhir menyakitkan. Dan inilah aku! Yang sama sekali tidak dapat
menyalahkanmu, sama sekali tidak dapat berlama-lama memarahimu, atau bahkan
mendiamimu, karena itu merupakan siksaan batin tersendiri buatku.
Aku tahu kau sangat bosan dengan segala kata maaf,kata
terserah,dan kata tidak tahu dariku yang selalu aku panjatkan bak doa-doa dalam setiap ibadahku. Yang terlalu berlebihan
memberimu perhatian. Tahu tidak mengapa?
Karena aku bukan
sahabat,atau teman-temanmu,dan aku juga tak bisa menjadi seperti mereka yang
selalu ada disaat kau membutuhkannya ia datang untukmu, memberimu semangat dan
tak pernah membuat senyummu memudar, yang mungkin lebih dapat mengerti dan
memahamimu, sedangkan aku? Walau kau membutuhkanku belum tentu aku ada
disampingmu,menggenggam tanganmu, menjadi penyemangatmu, dan mendengar segala
keluhanmu. Maka dari itu aku berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberi
segala perhatianku disaat aku ada walau sangat jauh darimu. Aku ingin
pesan-pesanku membuatmu tersenyum bahagia,menjadi pelipur lara dikala kau
sakit,dikala kau merindukan sosok diriku,tapi ternyata semua itu sia-sia, atau
mungkin caraku yang salah?
2 tahun menyukai
sosok lelaki sepertimu adalah anugrah indah untukku, anugrah yang mewarnai
hidup dimasa remajaku. Dan harapan agar cintaku terbalaspun sudah aku dapatkan.
Aku menulis ini
ditemani dengan baju pemberianmu. Hari ini tanggal 28 oktober yang tadinya aku
sangat menunggu hari ini tiba , tapi sayang hari ini hanya memberiku luka.
NAM.. tak bisakah kau berhenti mengharapkannya?
Aku diam terpaku menatap layar handphone di genggamanku.
Kemarin sore, aku
sangat membutuhkanmu, ingin bercerita banyak hal seraya menunggu arah jarum jam
tepat jam 12 malam, tapi tugas itu lebih penting dariku.
Waktu tak memerlukan mataku untuk menatapnya agar tetap berputar.
Pukul 21.00 aku masih menunggu pesanmu, hingga
membuatku terlelap bersama bunga tidurku.
Sampai pukul 22.31, aku terbangun dan kembali menatap layar ponsel itu.
Barulah kutemukan pesan darimu. Dan saat itu aku telah mempersiapkan apa yang
akan aku katakan. Beberapa menit aku masih menatap layar itu,lagi dan lagi
hingga memakan waktu hapir 2 jam untuk terus menatap layar itu, tapi apa? Aku
masih tetap kalah oleh Chelsea, belum di lapangan saja aku sudah kalah, apalagi
dilapangan?
Aku mencoba mencari
aktivitas agar melupakan hal ini sejenak, tapi tetap saja kau mengganggu
konsentrasiku menonton film itu.
“selamat tanggal 28
kak !” dan kau hanya membalasnya dengan senyuman.
Sekarang air mataku
telah berada di ujung pelupuk mataku.
Hari yang bahagia kan? Yah sangat bahagia.
Terima kasih untuk
kalian yang masih mengingat hari ini, yang masih ingin merasakan apa yang ku
rasakan hari ini, kalian datang dengan berbagai ucapan selamat untukku. Tapi
itu membuatku kembali sakit mengingat hari ini.
Maaf aku tak bisa
menelponmu mala ini, karena aku tidak mempunyai keberanian untuk mendengarkan
kata yang lebih menyakitkan lagi dan merasakan sikap ketidakpedulianmu lagi.
Dan entah kapan aku berani mendengar suaramu walau aku sangat merindukan suara
itu.
Apa kabar win? Apakah kau masih tetap mencintaiku?
Mencintai segala kekuranganku?
HAPPY 1st YEARS ANNIVERSARY MY DEAR..
Win, aku tak tahu apa yang aku rasakan
hari ini ? Kau tahu mengapa? Begitu banyak perubahan yang aku
rasakan yang membuatku merindukan sosok
dirimu dimasa lalu.
Tidak-tidak !! aku tidak bermaksud menuntutmu untuk kembali bergelut
dengan masa lalu, aku akan berusaha menerima semua perubahan itu, aku tak menuntut kau harus menomor satukan
aku, karena jelas itu bukan kursi yang cocok untukku, aku jauh dari nomor satu,
setidaknya aku bisa menjadi kedua dari terkahir
atau mungkin terakhir bagimu, yang jelas dibawah Chelsea dan PS J
Tuhan.. terima kasih kau masih memberikanku
cinta yang masih dapat aku rasakan..
Terima kasih atas air mata yang kau
ciptakan untukku yang selalu membuatku menangis
Dan untukmu.. terima kasih segala
waktu yang kau berikan yang membuat aku bahagia mengenalmu hingga detik ini.
Terima kasih telah membuatku sadar akan harapan.
Harapanku hanya satu, mimpiku hanya satu
untukmu,“membuatmu tersenyum bahagiak karena aku, karena bersamaku"
No comments:
Post a Comment