Malam ini aku merindukanmu, tapi apakah aku harus mengatakannya?
Mungkin cara ini akan lebih baik. Aku diam dan membuatmu tak tahu apa-apa. Kau juga takkan ingin mencari tahu. Biarkan aku sendiri dengan perasaanku. Biarkan aku membangun cinta dengan kenangan indah yang telah berlalu. Karena aku sudah tidak yakin pada cintaku saat ini. Biarlah aku bersama bayangan indah tentangmu, tanpa terlalu banyak rasa sakit yang aku rasakan. Saat itu aku lakukan, aku akan merekahkan senyum tanpa terluka.
Saat semua kesalahan aku jatuhkan pada diriku sendiri, aku suka itu.
Saat kau hanya membutuhkanku bukan orang lain.
Saat kau terus mencariku tanpa ku minta.
Saat kau sakit dan kau mengadu padaku.
Saat kau terbaring dan hanya ada aku sebagai obatmu.
Saat kau lapar dan hanya tempatku yang membuatmu kenyang.
Saat kau bahagia dan hanya aku tempatmu bercerita.
Saat aku menangis dan hanya kau yang mengusap air mataku.
Saat aku terluka dan hanya kau yang ada di sisiku.
Saat aku marah dan hanya kau yang menenangkanku dengan hangat.
Saat aku kesepian dan hanya kau yang menghiburku.
Saat tidak ada hal apapun yang kita rahasiakan sendiri-sendiri
Saat hanya ada aku dan kau, tidak ada orang lain.
Aku selalu cinta itu. Buatku kenangan itu membuatku semakin jatuh cinta.
Tapi disaat aku terbangun dari kenangan itu, rasanya sungguh aku benar-benar sendirian. Kau sudah tak bersamaku, dan aku harus siap menerima itu.
Satu persatu moment indah yang dulu tercipta telah hilang, seperti jarak yang memisahkan kita. Semuanya tidak akan terjadi lagi. Bahagia itu sudah berlalu. Tak ada yang tersisa. Dan sudah saatnya aku mengubur harapan. Waktunya tidak sama lagi, kondisi dan keadaannya pun telah berbeda. Hari-hari berlalu namun tak nampak istimewa lagi. Tak ada yang indah, hanya ada rasa sakit serta luka yang semakin menganga. Dan kau tidak pernah mengerti itu. Sudah tidak ada cinta, masihkah aku harus bertahan? Seseorang jawab aku.
No comments:
Post a Comment